Hari Kamis kemarin (21/5), bertepatan dengan libur nasional, saya pergi ke Anyer. Padahal, paginya udah berniat membatalkan karena dapet sms kalau kakak saya masuk rumah sakit karena perdarahan. Bayangkan, bangun-bangun, ngeliat hape yang sms-nya keterima jam 2 malem. Gimana gak panik?
Walhasil, setelah subuh berkumandang dan kewajiban telah ditunaikan, saya balaslah itu sms. Ternyata, eh ternyata, kakak saya masih bisa balas sms. Alhamdulillah, lega hati ini. Bilang sama orang tua juga saya boleh pergi liburan ke Anyer sama orang-orang DPRa Lebak Bulus.
Karang bolong. Pertama denger nama ini yang terlintas itu gigi. Hehehe.. abisan namanya karang bolong.. Mengingatkan tentang gigi yang berkarang, ada plaknya, karena jarang dibersihkan, jadi bikin gigi bolong, deh alias karies.
Sampai di sana, hmm.. Tempatnya bagus. Perjalanan memakan waktu sekitar tiga setengah jam. Awalnya sih pingin ikutan nyebur atau main-main di air laut. Tapi melihat kondisi tempat berbilasnya yang kurang sip, saya urungkan niat bermain-main di asinnya air laut.
Setelah menyimak berbagai acara yang disuguhkan panitia DPC, kami (saya, ka ririn, wahyu, dan si iyang) solat, kemudian pergi berjalan-jalan. Sempat harap-harap cemas sih sewaktu pembagian doorprize. Ternyata eh, ternyata dari sekian banyak hadiah yang tersedia, gak ada satupun yang jadi rejeki kami. Nasib.. nasib.. Padahal kami dah nyimpen banyak nomer, tu ;)
Dan kamipun cukup puas dengan berjalan-jalan di sekitar bukit karang bolong. Di pantai ini ada bukitnya juga. Sayangnya gak boleh jualan di bukit ini. Hihihi.. apa sih??
Foto lengkap dan banyak ada di kamera bermega pixel besar punya ka ririn. Belum dikirimin nih lewat email. Padahal si wahyu udah grasa-grusu teriak-teriak meminta fotonya :P
Ini foto yang diambil pake kamera yang ada di henpon saya. Keren juga loo :)
*Berhubung koneksi inet agak lambat, jadi fotonya satu aja dulu ya.. Insya Allah yang lainnya menyusul..
29 Mei 2009
22 Mei 2009
Berdamai dengan Hati
Suasana hati yang mudah berubah-ubah memang sangat mengganggu. Moody, gitu orang yang punya sifat ini kadang disebut. Gak bagus sebenernya sifat kayak gini. Errgh, tunggu, tunggu, moody masuk sifat atau sikap, ya? Ah, kalau yang jelek2 saya lebih suka nyebutnya sikap, karena bisa diubah dengan lingkungan dan kemauan.
Nah, ini dia nih yang lagi menjangkiti saya sekarang, hehe. Gak bagus tau, ni! iya emang! i_i
Lagi gak mood ngerjain sesuatu. Parah.. Suasananya lagi gak jelas, nih. Banyak perubahan yang mau gak mau beradaptasi lagi dengan bertambahnya kerjaan. Loh, jadi?? Hehehe.. moody bisa disamain sama penyakit males, gak? *btw, gak nyambung ma judul tulisan ya? :P
Ya Allah, saya berlindung dari gelisah dan sedih, rasa lemah dan malas, sifat penakut dan kikir. Saya juga berlindung pada-Mu dari hutang dan tekanan manusia..
Nah, ini dia nih yang lagi menjangkiti saya sekarang, hehe. Gak bagus tau, ni! iya emang! i_i
Lagi gak mood ngerjain sesuatu. Parah.. Suasananya lagi gak jelas, nih. Banyak perubahan yang mau gak mau beradaptasi lagi dengan bertambahnya kerjaan. Loh, jadi?? Hehehe.. moody bisa disamain sama penyakit males, gak? *btw, gak nyambung ma judul tulisan ya? :P
Ya Allah, saya berlindung dari gelisah dan sedih, rasa lemah dan malas, sifat penakut dan kikir. Saya juga berlindung pada-Mu dari hutang dan tekanan manusia..
Pil dan Suppositoria
Suatu hari di lab farmasetika....
Ketika dosen mengakhiri responsi praktikum...
Dosen: "Buat dengan baik dan seksama ya, jangan sampai pasien minum pil dan keluarnya tetap pil. ok ada pertanyaan?" (pil: rute atas ke bawah - red)
(salah seorang mahasiswa mengacungkan tangan)
Dosen: "Iya, silahkan."
Mahasiswa: "Saya cuma ingin menambahkan, untuk suppositoria juga harus dibuat dengan baik, jangan sampai masuk suppost keluar suppost....." (suppositoria: rute bawah ke atas - red)
Krik... krik...
nb: ini cerita garing khas dian yang tak kunjung padam :D
Ketika dosen mengakhiri responsi praktikum...
Dosen: "Buat dengan baik dan seksama ya, jangan sampai pasien minum pil dan keluarnya tetap pil. ok ada pertanyaan?" (pil: rute atas ke bawah - red)
(salah seorang mahasiswa mengacungkan tangan)
Dosen: "Iya, silahkan."
Mahasiswa: "Saya cuma ingin menambahkan, untuk suppositoria juga harus dibuat dengan baik, jangan sampai masuk suppost keluar suppost....." (suppositoria: rute bawah ke atas - red)
Krik... krik...
nb: ini cerita garing khas dian yang tak kunjung padam :D
21 Mei 2009
Pingin nulis, tapi..
Pengen nulis lagi di blog. Tapi inetnya lama kalo malam2. Kenapa, ya?? Mungkin ada yang tahu kenapa indosat m2 loadingnya lama banget? Untuk loading blogger laamaaaaa sekali.. Padahal lumayan banyak ide tulisan yang berlompat-lompatan pingin dikeluarkan. Mulai dari rihlah hari ini ke Karang Bolong, telepon dan sms dari adik2 tempat ngajar di lapak dulu, hiks maafkan daku, trus pingin nulis tentang perdarahan dan ibu hamil (hei..hei.. ini bukan urusan pekerjaan lohh.. meskipun ada kaitannya juga), pingin nulis pengalaman ngeliput juga, ponakan yang belom juga SD tapi sudah minta dibuatkan account facebook karena ada mainan pet society.. Pyuuuuhhh..
Harusnya tidak menjadi alasan apakah koneksi inet sedang lambat atau tidak. Bukannya bisa ditulis dulu di word? Iya.. ini juga ngetik dulu di word. Trus nyoba deh publish tulisannya lama atau nggak. Kalo berhasil, Alhamdulillah dan bisa diterapkan untuk tulisan selanjutnya. Kalo gak berhasil, ya terus mencoba. :D
19 Mei 2009
Berani Nikah?
Ha?? Judulnya kok gitu sih?
Hmmm... Emangnya kenapa? Ada yang keberatan?
Bukan gitu.. Memangnya menikah itu butuh keberanian?
Iya, dunk.. Jelas menikah itu butuh keberanian.
Lah? Apa buktinya?
Apa, ya buktinya?? *menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal.
Hmmm... Emangnya kenapa? Ada yang keberatan?
Bukan gitu.. Memangnya menikah itu butuh keberanian?
Iya, dunk.. Jelas menikah itu butuh keberanian.
Lah? Apa buktinya?
Apa, ya buktinya?? *menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal.
Banyak bukti bahwa untuk menikah butuh keberanian. Tak perlulah jauh-jauh mengambil contoh. Lihat di sekitar kita (kita? kok ngajak-ngajak, sih?). Ya udah deh.. ralat.. Baik, saya akan mengambil contoh orang-orang di sekitar saya.
Pertama, sering sekali tema-tema ini dibahas, baik dibahas ringan maupun sedikit berat. Misalnya ngobrol-ngobrol keseharian bareng yang lain, tukar pikiran deesbe, deesbe. Tapi, pas ada yang ngajak nikah (orangnya udah dateng ke rumah, nemuin bapak-ibunya), eh malah ngumpet, sakit perut, jadi gak berselera.. Hehe.. Belum siap n belum berani. Yah.. omdo, nih.. suka ngompor-ngomporin temen, tapi diri sendiri belum siap :D. Peace ah..
Bahkan ada juga orang yang sudah lama menjalin hubungan yang selalu menunda-nunda dilaksanakannnya perjanjian yang kokoh tersebut. Mungkin temen-temen yang lain bisa ngasih contoh yang lain?
Tapi jangan lantas mentang-mentang materi nikah dah di luar kepala terus buru-buru minta nikah tanpa pertimbangan. Nikah itu perlu persiapan yang matang, karena tidak hanya berurusan dengan dua insan, dua keluarga, namun jauh lebih besar dari itu. Akan seperti apa nanti setelah menikah? Mau dibawa ke mana rumah tangga yang akan dibangun? Karena keluarga muslim merupakan lingkaran terkecil dari terciptanya visi yang lebih besar. Sebelum semua itu terwujud, yuk sama-sama saling membenahi diri. Bukankah sebelum keluarga muslim terbentuk, harus terbentuk dulu pribadi muslim yang baik??
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) Qs. An Nuur (24) : 26
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. QS. An Nuur (24) : 32
Wallahu alam.. *Btw, kok alurnya aneh, ya?? Jadi serius gini? Hehehe.. namanya juga masih belajar.. Kesempurnaan hanya milik-Nya :)
17 Mei 2009
Suatu senja di perempatan permata hijau
Postingan iseng.. habis pulkan (pulang kantor), jumat sore agak kesorean. Sebelumnya kongkow2 dulu di tukang gorengan (kagak elit banget siy :P). Gak papa, yang penting hati senang. hihi.. Alhasil, sampai tempat nunggu bus kota, perempatan lampu merah permata hijau, senja telah datang. Sambil menunggu datangnya bus berwarna jingga, saya iseng foto pak polisi yang sedang 'mangkal' jagain perempatan lampu merah (psst.. pak polisi gak tau kalo bayangannya saya tangkep). Ini jepretan saya :D
Langganan:
Postingan (Atom)