Ho he ho..
Pernah ditanya pasien tentang obat?
Bukan tentang khasiat, efek samping, atau cara minum, loh.
Melainkan, "Mba.. obat apa ya yang saya minum?"
"heh????"
Obatnya sudah dipotong-potong dari blisternya, agar memudahkan minum obat berdasarkan waktunya. Obat diporsi pagi, siang, sore.
Ditambah lagi, yang ditanya hanya mendapatkan deskripsi tablet dari hantaran gelombang suara melalui media transmisi kabel pada pesawat telepon (halah).
Si ibu di teepon mengatakan begini:
"Itu lho, mbak... yang tabletnya warna putih.."
"warna putih yang bagaimana, bu? Kebanyakan tablet berwarna putih" saya menjawab dengan panik. >> kebiasaan panik yang harus dihilangkan.
"Itu, mbak.. di potongan bungkusnya ada gambar hati"
"Diagnosa dokternya apa, bu?"
"Untuk anak saya, mbak.. Diabetes, dia."
"Hooooo..... Iya, sih waktu itu kan saya di klinik diabetes, yak. He..."
Sambil mengambil sample obat yang ada di apotik, saya terus menanyai si Ibu agar obat yang dimaksud teridentifikasi dengan benar.
Lama.. Ada setengah sampai satu jam si ibu menelepon.
Ckckc..
Alhamdulillah, begitu terjawab, rasanya plong banget. :p
Nah, di rumah sakit yang sekarang nih obatnya lebih banyak lagi jenisnya. Ribuan bo! Itupun belum semua formularium masuk. Krrrrrr...
Alhasil, ketika ada obat retur dan harus dikembalikan ke tempatnya, sementara kemasan sudah terpotong-potong, sehingga nama dan label obatnya tidak terlihat, saya tertatih-tatih mengembalikan obat-obat tersebut.. Huhuhu... Namanya juga anak baru..
Dan di depo farmasi ada seorang senior yang keren banget, begitu melihat kemasannya (meskipun sudah gak ada bacaannya) beliau langsung tau nama dan kekuatan obatnya. Whueeeee...... Kereeen..
"Waduh, keren amat, bu.. Bisa langsung tau obat ini dan miligramnya."
"Iya, mbak.. Ini bisa dilihat dari warnanya. Coba dibandingin."
Hooooo.. iyah, bener juga, ya..
Orang farmasi harus tau, cos kalo bukan kita, siapa lagi?
:) Thanks ibu senior.. ajarin lagi, yaaaakkk :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar