Ini terjemah bebas dari medscape.com
Mual dan muntah merupakan gejala yang biasa ditemui selama kehamilan. Gak enak rasanya (katanya, sih.. belum pernah, hehe) tapi normal lho pada trimester pertama dan awal2 trimester kedua.
Sebanyak 70-80% wanita mengalami mual muntah karena kehamilan. Penyebab pastinya tidak dimengerti dan kebanyakan multifaktorial. Ada yang bilang karena faktor psikologis, stimuli hormonal, adaptasi evolusi (apaan nih, he..), infeksi Helicobacter pylori, dan lain2. Pengobatannya mulai dari perubahan gaya hidup dan makan, penambahan vitamin, antimual, sampai dirawat di RS untuk mendapatkan terapi secara intravena.
Secara umum pengobatannya dimulai dari intervensi nonfarmakologis; jika gejala tidak juga membaik, maka ditambahkan terapi obat. Meskipun mual muntah dihubungkan dengan kehamilan, gejalanya dapat mempengaruhi kehidupan sang ibu, personal maupun profesional, peningkatan biaya kesehatan secara tidak langsung, dan penurunan kualitas hidup akibat mual muntah karena kehamilan. Misalnya saja ibu jadi takut makan, padahal merasa lapar, tidak masuk kerja, deel :). Oleh karena itu, tenaga kesehatan perlu memperhatikan dampak pengobatan terhada kualitas hidup ibu hamil yang mual muntah.
Pengobatan Mual Muntah karena Hamil
Secara umum, pengobatan mual muntah ini tergantung dari keparahan gejala, dampak gejala pada kualitas hidup ibu, dan keamanan janin.
Keterangan :
HG = hyperemesis gravidarum;
OTC = over the counter;
P6 = pericardium 6
Intervensi Nonfarmakologis
Pilihan pertama untuk terapi mual muntah karena kehamilan yaitu perubahan gaya hidup dan pola makan. Metode ini paling aman meskipun gak ada dokumen pendukung mengenai manfaatnya. Ibu hamil dengan gejala mual muntah disarankan untuk mengubah pola makan sebelum diberikan terapi farmakologis. Misalnya saja makan dalam jumlah sedikit dengan frekuensi yang lebih sering, makanan diblander, dan hindari makanan pedas, berlemak, atau yang bau (aroma)nya kuat. Konsumsi vitamin untuk ibu hamil sebelum tidur dan suplementasi Fe juga cukup membantu ibu hamil yang mual muntah.
Selain itu, banyak wanita dengan mual muntah karena kehamilan mengeluhkan meningkatnya indera penciuman yang memperburuk gejala. Yang bisa dilakukan adalah menghindari 'bau-bauan' tersebut, misalnya parfum, aroma makanan, dll.
Perubahan gaya hidup yang direkomendasikan yaitu istirahat atau tidur lebih sering dan hindari rangsangan yang bisa mencetuskan mual muntah. Kebutuhan tidur meningkat selama kehamilan, selain itu, istirahat juga diperlukan karena kelelahan juga bisa menyebabkan mual muntah. Mengikuti saran ini otomatis bisa meningkatkan ketidakhadiran di kantor maupun aktivitas lainnya. Hehehe.. Tapi ini kata medscape, lhooo.. Jangan lupa konsul ke obgyn terpercaya, yaa..
Terapi Farmakologis.
Traditionally, wanita hamil tidak dimasukkan ke uji klinik obat, akibatnya wanita2 hamil ini gak diikutsertakan dalam banyak uji klinik. Selanjutnya?? Gak punya data mengenai efektivitas dan keamanan obat2 yang diteliti pada wanita selama kehamilan. Sampe sekarang -menurut tulisan ini- gak ada obat yang di-approve FDA untuk mengobati mual muntah akibat kehamilan, dan belum ada protokol standarnya.
Suplemen Multivitamin. Multivitamin dapat digunakan untuk mencegah mual muntah krn kehamilan. Muntah ternyata punya hubungan dengan kurangnya suplementasi multivitamin 6 minggu sebelum kehamilan (ibu belum sadar kalo dia sedang hamil). All women of childbearing potential should be advised to take a daily multivitamin with folic acid for their overall health and the health of their baby, to reduce the risk of neural tube defects and, possibly, reduce the risk of NVP.
Pyridoxine. Pyridoxine (vitamin B6) merupakan vitamin larut air dan diperlukan sebagai koenzim dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan asam amino. Piridoksin dapat digunakan tunggal maupun kombinasi dengan doksilamin untuk terapi mual muntah akibat kehamilan. Jika digunakan tunggal, maka dosis oral piridoksin yaitu 24 mg setiap 8 jam atau 75 mg/hari.
Antihistamines. Hanya beberapa antihistamin saja yang sudah diteliti untuk pengobatan mual muntah karena kehamilan. Meclizine, dimenhydrinate, dan diphenhydramine digunakan untuk mual muntah secara tunggal. secara umum, antihistamin menghambat kerja histamin di reseptor H1 dan secata tidak langsung mempengaruhi sistem keseimbangan, sehingga menurunkan stimulasi pada pusat muntah.
Gak ada guideline yang spesifik mengenai dosisnya pada wanita hamil. Digunakanlah standar orang dewasa: diphenhydramine 25-50 mg po setiap 4-6 jam atau 10-50 mg iv atau im setiap 4-6 jam jika diperlukan. Meclizine 25 mg setiap 4-6 hours jika perlu dan dimenhydrinate po atau per rektal 50-100 mg setiap 4-6 jam jika perlu.
Dopamine Antagonists. Sejumlah antagonis dopamin bisa digunakan untuk mual muntah karena hamil. Tiga kelas antagonis dopamin yaitu phenothiazines, butyrophenones, dan benzamides. Phenothiazines dosis rendah mengantagonis interaksi dopamin dengan D2-receptors untuk mendapatkan efek antimuntah. Phenothiazines yang digunakan untuk mual muntah karena hamil diantaranya prochlorperazine and promethazine.
Metoclopramide, kelas benzamide, merupakan D2-antagonis sentral dan perifer. Meningkatkan tonus sfingter esofagus dan membantu pengosongan lambung dengan mengurangi waktu transit di saluran cerna bagian atas.
Tidak ada dosis spesifik untuk wanita hamil. Promethazine 12.5-25 mg setiap 4-6 jam po atau pr jika diperlukan, atau metoclopramide 5-10 mg po atau iv setiap 6 jam jika diperlukan.
Serotonin Antagonists. Karena efektivitas dari antagonis serotonin pada pasien kemo yang mual muntah, para dokter memresepkan ondansentron 4-8 mg oral setiap 8 jam untuk wanita mual muntah karena hamil. (Granisetron has not been studied for the treatment of NVP and hence is not discussed in this review.) Antagonis serotonin berefek di reseptor 5-hydroxy-tryptamine3 (5-HT3) secara sentral dan perifer, yang kemudian menghambat reseptor di usus halus, saraf vagus, dan chemoreceptor trigger zone >> decreased stimulation of the medullary vomiting center.
Terapi Lainnya
Diantaranya jahe, chamomile, peppermint, dan daun raspberry (entah di Indonesia ada atau nggak). Kebanyakan data2 pendukungnya masih terbatas.
Acupressure. Yaitu menstimulasi daerah yang namanya acupoint dengan tekanan. Umumnya, acupoint untuk mual muntah di pericardium 6 (P6) atau Neiguan point, nih gambar hasil googling:
Hmmmphhh... Semoga tulisan ini bermanfaat, ya.. :)
*bayar utang tulisan sama ani meskipun dia udah bisa makan enak :D