Sahabat, aku punya pertanyaan..
Bagaimana tanggapanmu jikalau ada seseorang yang:
bertubuh tegap
berwajah tampan
berotak cerdas
berumah luas
berlimpah harta
ouhh..
mulia sekali hidupnya..
Tuhan amat menyayanginya..
benarkah?
aku masih ingin bertanya padamu sahabat..
tentang tanggapanmu dengan seseorang yang:
bertubuh layu
berwajah penuh gurat
berotak biasa saja
berumah sederhana
jauh dari gelimang harta
ouhh..
hina sekali..
aku tidak mau seperti itu..
sekali lagi aku memastikan: benarkah?
benarkah begitu sahabat?
standar apa yang sahabat gunakan untuk menilai seeorang mulia dan hina?
benarkah seseorang hanya dilihat dari wajahnya, tubuhnya, hartanya, posisinya?
Sahabat,
dalam surat cinta-Nya kita diingatkan..
dahulu ada kaum yang bertubuh tegap.. memiliki otak cerdas.. bisa membuat bangunan tinggi, pencakar langit.. kaum 'Ad
ada juga kisah kaum Tsamud, si pemahat ulung.. pemilik teknik memahat batu-batu besar untuk tempat tinggal mereka..
muliakah mereka?
ternyata mereka, kaum-kaum besar itu, dibinasakan..
ditimpa azab..
benarkah itu semua?
ya, sahabatku.. itu benar..
termaktub dalam surat yang kita hafal sama-sama..
Al Fajr..
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?,
(Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,
Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,
dan kaum Firaun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,
karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,
di akhir surat tersebut, kata-kata yang menentramkan menjadi kabar gembira bagi yang mengejar kehidupan yang kekal.. kata-kata yang amat mengharukan..
Wahai jiwa yang tenang,
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya..
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku.
amboi.. indah nian...
benar.. indah nian..
mudah-mudahan panggilan itu ditujukan pada kita..
semoga Allah mengabulkan doamu, sahabatku..
Amin.. sahabat, tetap ingatkan aku agar tak terlena hijaunya dunia..
amiiinnnn
BalasHapusAye yakin..mpok Eny tahu mane yang terbaik. Ibarat kate kayak apoteker..mpok tahu mana obat yang bikin sembuh n' mane obat yang malah bikin sakit..he..he. Ye..kan ?
BalasHapus:)
BalasHapustulisan ini terinspirasi dari tafsir surat al fajr.. tidak dimaksudkan untuk memilih sesuatu.. pengingat, terutama buat aye pribadi :)..
amin..
Eh..salah ye.., ya..maaaaf..! btw aye punya banyak award dari ibu2..mpok Eny boleh ambil dan dipajang ye..sekedar info mpok juga bise mampir ke blog aye satu lagi (uneg-uneg)..itu juga klo mau..
BalasHapusRealitas...realitas...sering kali realitas yang kita hadapi di dunia membuat kita terlena. Kadang kita tertawa bahagia, tersenyum gembira, happy full happy karena hang out bareng temen2, nonton acara TV. Kadang bangga dengan kecerdasan kita, sombong...pyuhhh...payah yach. Ampuni hambamu ini ya Allah swt tak cukup aku bersyukur mengaggumi keagunganmu..merenungi dosa-dosaku..merasa sudah cukup baik padahal masih jauh dari baik. Hanya setitik buih di lautan-Mu yang luas. Dan walaupun masih di dunia ini pun, jiwa2 yang tenanglah yang paling berharga. Jiwa yang tenang yang paling berharga, lebih membuatmu bahagia dibanding tumpukkan emas permata, gelak tawa, senyum bahagia, kecerdasan, dan nikmat2 yang lain. Jiwa yang tenang, itu yang patut didamba...(hue..he..he..aneh gini jadinya). Tapi emang bener Jiwa yang Tenang is the most precious in the world.
BalasHapusdeuh.. hang out mulu nih si ibu gaol.. :P
BalasHapusiya.. kadang dunia melenakan.. padahal dia hanya diumpamakan seperti tetesan air ketika kita mencelupkan jari di lautan..
makasih dah bkunjung, lam kenal juga y ;_)
BalasHapus