Pages

27 Februari 2009

Vespa yang gak jadi ke Amerika



Ayah merupakan seorang yang menggemari vespa. Meskipun penggemar vespa, ia berniat untuk menjual vespa (yang jarang banget dipake). Sudah banyak yang melirik dan melakukan penawaran kepada ayah untuk membeli vespanya. Tapi ayah belum bersedia melepas vespa yang dibelinya di Sukabumi itu. Berbagai alasan vespa itu tidak jadi dijual. Umumnya sih alasan harga dan terbatasnya pembeli.
"Kalo mau jual vespa, harus ketemu sama orang yang benar2 minat vespa", begitu katanya.
"Oo..", aku sih manggut-manggut aj.
Beberapa hari lalu, datang pemilik bengkel vespa langganan ayah bersama seorang bapak ke rumah. Konon, bapak tersebut berniat membeli vespa warna biru telor asin ayah. Memang bapak-bapak tersebut mau membeli vespa itu, yang kemudian akan dijual lagi ke orang asing (bule).
Berhubung si bapak tersebut tidak bisa bahasa Inggris dan sang bule ingin melihat-lihat kondisi vespa, dimintai tolonglah ayah -yang guru bahasa Inggris- untuk menunjukkan vespa dan menjelaskan pada bule tersebut.
Malam-malam, datanglah pasangan suami istri kebangsaan asing ke rumah. Mereka pasangan yang menarik. Selain penggemar vespa, mereka juga penggemar motor gede. Si bule bercerita bahwa di rumahnya terdapat dua buah motor Harley Davidson. Unik, ya.. Hobi moge sekaligus vespa..
Cerita punya cerita, rencananya vespa yang mau dibeli, akan dibawa ke tanah kelahiran sang bule: Amerika. Wah, vespa dari tahun 60-an pasti sudah kemana-mana. Sudah keliling2 daerah Sukabumi (ya iyalah, orang belinya di Sukabumi), Jakarta, dan daerah-daerah lain (gak tau deh pemilik sebelumnya tinggal di mana). Setelah itu, mau dibawa ke negeri Paman Sam? Ck..ck... si bule calon pembeli tersebut meminta ayah untuk merapikan vespa, baru diserahkan ke dia (bule). Oke. Sepertinya sudah sama-sama setuju. Si om dan tante asing itu pun kembali ke rumah mereka dengan diantar supir.
Wah.. wah.. vespa si ayah akan ke Amerika..
Gaya betul si vespa. Pemiliknya aj belum pernah ke sana, hihi
Sepertinya semua sudah beres. Ooo.. tidak juga. Ada satu hal yang mengganjal, yaitu kisah mengenai bapak yang sebelumnya akan menjual vespa ke bule tersebut.
Bingunglah si ayah.
Apa pasal?
Karena secara fisik, vespa tersebut belum dibeli oleh bapak yang pertama kali datang (yang menawarkan bule untuk membeli vespa ayah). Sementara Sang Bule, mengira bahwa vespa itu akan dibeli langsung dari ayahku. Pusing, y? Yang nulis aja pusing, apalagi yang baca!
Yang bikin bingung ayah adalah katanya di dalam Islam jual belinya gak kayak gitu.
Wah, kalo ini aye kagak ngarti..
Seharusnya, bapak yang awalnya menawar, harus membeli terlebih dahulu barang tersebut, baru kemudian dijual lagi. Berhubung bapak tersebut tidak ada modal untuk membeli, ia meminta ayah untuk mengatakan pada sang bule agar membeli dengan harga yang telah ditinggikan.
Hmm.. Gimana, y? Takut gak berkah..
Setelah bergelut dengan berbagai macam pertimbangan dan pikiran, si ayah membatalkan penjualan vespanya. Baik kepada bapak-bapak lokal maupun si bule.
"Alhamdulillah gak jadi dijual", begitu jawab ayah waktu aku nanya vespanya jadi dijual atau nggak.
Iya, deh.. Mudah2n pilihan ini tepat dan bukan karena terlalu sayang sama si vespa, hehe..
Vespa.. vespa... gak jadi ke Amrik deh.

25 Februari 2009

Jumlah Dosa Besar Anggota Badan

Berkatalah Abu Thalib Al Makky (dikutip dari majalah Tarbawi edisi 70)

"Aku mengumpulkan perkataan para sahabat dan aku mendapati jumlah dosa besar anggota badan", Apakah dosa itu? Inilah perkataan beliau:
  • Empat dalam hati: syirik, bertahan dalam kemaksiatan, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar
  • Empat dari lidah: kesaksian dusta, menuduh muslimah yang baik, sumpah palsu, dan sihir
  • Tiga dalam perut: minum minuman keras, memakan harta anak yatim, dan memakan riba
  • Dua di kemaluan: zina dan homoseks
  • Dua di tangan: membunuh dan mencuri
  • Satu di selutuh anggota badan: durhaka kepada kedua orang tua
Semoga Allah melindungi kita semua dari dosa besar anggota badan..

23 Februari 2009

renungan untuk diri

Sebuah pengingatan dari seorang sahabat. Pengingatan juga buat diri sendiri. Suatu hal yang sudah sangat sering didengar, didengung-dengungkan, bahkan diucapkan. Namun manusia tempat lupa, jadi perlu diingatkan lagi..
ehm..
nasihat yang juga untuk diri sendiri..
ada sebuah hadist yang kira-kira berbunyi seperti ini
"sesungguhnya keimanan manusia itu naik dan turun"
wah senang banget kalau denger kata2 itu, terus biasanya jadi memaklumi diri dan bilang
"yah wajarlah iman kita turun"
hmm..
eit...eit...eit....
tapi yang penting itu adalah lanjutannya
"kenaikan iman sebanding dengan ketaatan
dan menurunnya iman sebanding dengan perbuatan maksiat"
jadi, harus sering2 koreksi diri.. kita banyak berbuat maksiat atau engga...
dan kalau keimanan lagi naek, ibadah lagi rajin, banyak2 bersyukur pada Allah karena dia yang menjadikan hati kita taat padanya. pffhh
Ya Allah apapun yang terjadi jangan lepaskan aku dari jalan dakwahmu..
jadi, mudah-mudahan sejauh-jauhnya melangkah diri ini tetap bisa balik lagi, dan semoga Allah masih memberi hidayah-Nya... (di)

22 Februari 2009

aku, kamu, kita semua



Aku, kamu, kita, semua punya cerita. Semua punya kisah masing-masing. Celotehan masa kecil, cerita indah semasa sekolah, mimpi dan harapan masa depan, serta kenyataan di masa sekarang. Beragam bentuk tulisan dan bermacam gaya penulisan bisa diperoleh. Namun, di sini saya mau menuliskan tentang aku, kamu, kita semua :)