Pages

24 Desember 2010

no tittle

Secarik kertas yang saya temukan di antara tumpukan dokumen-dokumen waktu kuliah dulu. Dikasih sama kordinator puteri waktu lagi jadi panitia acara studi islam di MIPA.

Rabb, kuyakin saat ini Engkau sedang menatapku
sebab Engkau selalu memperhatikan makhluk-Mu
memeliharanya..
Engkau pula yang menggerakkan tangan ini,
merangkaikan kata, menulis ungkapan hatiku
pada Mu..

meskipun Engkau menyaksikan pula,
di tangan yang satu, kezholiman kuperbuat
aku menghancurkan diri sendiri,
mengabaikan syariat-Mu,
menyelewengkan rizki-Mu,
menyakiti sesama makhluk-Mu,
membodohi keimananku,
dan masih banyak lagi..

duhai Allah,
Engkau pun menyaksikan kemunafikanku
kefasihanku berbicara, cuma topeng
pakaianku pun malah jauh lebih berharga
dari syukur yang kubuat-buat terhadap-Mu
wajah, mata, dan tubuh ini
cuma seonggok daging
yang kelak membusuk
menjadi bangkai..

Rabb, aku merindu-Mu
namun ilmu dan imanku belum mampu
menggapai cinta-Mu
sebab terhijab dosa-dosa itu
ampunilah ya Rabb
agar aku kelak melihat-Mu
tanpa hijab

sederhana bukan berarti tidak sempurna

mual, mual, mual

Uhm…

Sudah hampir 10 kali aku bolak-balik toilet pesawat.
Padahal perjalanan Bengkulu Jakarta tidak sampai 2 jam menggunakan pesawat.
Mulut dan perutku terasa tidak enak.
Mual dan rasanya ingin muntah terus.
Lemas sekali badan ini.

Ternyata begini rasanya perjuangan menjadi seorang ibu.
Padahal, belum ada satu bulan aku mengandung.
Masya Allah.. Pantaslah Rasulullah menyeru kita untuk menghormati terlebih dahulu ibu, baru kemudian ayah.

Uhmmmm… Mual lagi. Ada kantong muntah.
Kulirik penumpang sebelahku. Seorang wanita. Mudah-mudahan ia bisa mengerti.

“Maaf, mbak..”
Ia menoleh.

“Iya, ada apa, mbak?”

“Saya mual sekali, saya ingin muntah di sini, ya..”

Uhmmmmm…. Rasanya tidak tahan..

Tiba-tiba raut wajah mbak sebelahku berubah tidak suka. Ia juga langsung menutup hidung dan mengarahkan wajahnya menjauh.

Oh, baiklah, sepertinya aku akan menghabiskan waktu perjalanan kembali ke Jakarta dengan bolak-balik ke toilet.

Uhmmm. Lemasnya..

***

Dan pesawat terus melanglang menuju Jakarta mengantarkanku ke tempat tinggal sederhanaku di Depok.

***
Alhamdulillah, sampai juga aku di rumah.

Tanggung jawab atas pekerjaanku di Bengkulu memaksaku untuk bepergian lebih sering. Terkadang teman-tamanku heran dengan jadwalku, bahkan aku sendiri tidak percaya bahwa aku sanggup menjalankannya.

Thanks God.

Bersyukur aku selalu didukung oleh keluarga dan suamiku untuk meneruskan pendidikan. Bersyukur juga bahwa saat ini aku dalam proses menjadi seorang ibu.

***

Mual.. mual.. muntah..
Rasanya ingin nangis saja..

*Spesial untuk calon ibu hebat: Risani my lovely friend :)

17 Desember 2010

Hati-hati

Hati-hati dengan mulutmu
Ia bisa mengeluarkan kata-kata indah yg membuai rasa
Ketika sadar, rasa itu ada di awang-awang
Kemudian jatuh,
Lalu hancur tak bersisa
..
Hati-hati dengan mulutmu
Ia bisa menjadi sembilu yang mengoyak hati
Mengubah sang penyayang menjadi si penyayat
Mencacah harapan menjadi serpihan kecil
Yang kemudian terbang
Bersama debu
...
Manusia hidup hanya sekali
Walaupun berat dan butuh perjuangan
Menjadi manusia haruslah lebih baik
...
My dear,
Dibutuhkan perjuangan untuk selalu konsisten
Semangat!!
Tema bln Desember: konsisten beramal!
:)
Yeah!

12 November 2010

Permohonan Ijin Apotik di Tangerang

Ditujukan kepada kepala Dinas Kesehatan Tangerang. Kantor dinasnya ada di jalan Daan Mogot, di depan Robinson. Naik Agra sampai Cikokol, kemudian naik angkot kuning-biru.

Dokumen yang diperlukan adalah:
  1. Salinan/FC Surat Penugasan Apoteker
  2. Salinan/FC KTP
  3. Salinan/FC denah bangunan (kalo permohonan SIA karena penggantian APA, denah tidak diperlukan selama apotik tidak berubah denah)
  4. Surat yang menyatakan status bangunan
  5. Daftar Asisten Apoteker
  6. Asli dan salinan daftar terperinci perlengkapan apotek
  7. Surat pernyataan dari APA bahwa tidak bekerja tetap pada perush farmasi lain dan tidak menjadi APA di apotek lain
  8. Asli dan salinan surat ijin atasan (bagi PNS, anggota ABRI, dan pegawai pemerintah lainnya)
  9. Akta perjanjian kerja sama APA dan PSA
  10. Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran peraturan perundangan di bidang obat
  11. Surat rekomendasi dari ISFI (sekarang IAI)

Cara membuat SKCK

Heheheh... berhubung saya ini orang yang suka googling sebelum melakukan sesuatu (siapa tau hal yang saya cari ada di google), so saya bikin tahap untuk buat SKCK... Moga bermanfaat ya untuk para googling mania...
  1. Minta pengantar ke kelurahan (ini jalan pintas, tahap yang lebih awal lagi adalah minta pengantar RT >> kalo bisa dipermudah, ngapain berbelit2, kan??). Dokumen pendukung: fotokopi KTP
  2. Ke polres setempat. Kalo di Jakarta Selatan, ada di Panglima Polim. Dari pintu masuk, belok ke sebelah kiri, paling pojok. Untuk buat baru, harus mengisi database terlebih dahulu dan diambil pola sidik jarinya. Untuk perpanjang SKCK, tahap tersebut bisa dilewatkan dengan membawa SKCK yang lama. Dokumen pendukung: pengantar kelurahan, fotokopi KK, foto berwarna ukuran 4x6 3 lbr, SKCK lama (fotokopi boleh), dan uang sebesar 20 ribu rupiah :). Prosesnya tergantung dari permintaan. Jika permintaan banyak sekali (biasanya pas akhir tahun di mana sedang giat-giatnya rekrutmen PNS) antrian lamaaaaaaaaa dan panjaaaaaaaaaaang, sekali.. Tapi kalo lagi sepi, prosesnya cepat.
  3. SKCK berlaku selama 3 bulan saja. Jikalau masih butuh, kembali ke tahap 1.


Bikin Kartu Kuning

Cara membuat kartu kuning (kartu pelamar kerja):
Tempat: kecamatan, dinas tenaga kerja. kalau di daerah cilandak, di kecamatan yang jalan RA Kartini, deket gereja, jalan haji Batong. Lantai 1. Dari pintu masuk, belok kanan.
Yang perlu disiapkan:
Foto kopi KTP 1 lbr
Foto kopi ijasah terakhir 1 lbr (ternyata kagak perlu yang legalisir...)
Foto terbaru ukuran 3x4 2 lbr
Prosesnya cepet banget. Gak nyampe setengah jam. Palingan yang agak lama adalah mencari tukang foto kopi.
Biaya? Harusnya gratis, tapi kata ibunya seikhlasnya.. (bukan gratis :D).
Dan kartu kuning saya sudah jadi.. :)

09 November 2010

Sakit Gendut

Anak kecil berjuta tingkahnya. Mereka itu makhluk yang paling kreatif.
Ketika beberapa anak kecil, yang tidak lain adalah anak-anak kakak, datang ke rumah untuk berkunjung, salah satu dari mereka memberi suatu informasi penting.

"Cing Enny.. cing Enny..", panggil salah satu ponakan perempuan saya seraya berteriak.

"Kenapa?"
"Cing Enny, Dede Daffi kan lagi sakit, tuh."
Heh? Tadi keliatannya ia baik-baik saja. Tuh dia asyik nyemil dan minum jelly. Tangannya penuh.
"Mana, Dede Daffi gak sakit."

"Iyaaa.. Sakit tuh dia.. Liat aja."

Ah, dari pada ribut, saya hampiri anak yang bernama Dede Daffi. Usianya baru tiga tahun. Namun jika disejajarkan dengan anak seusianya, ukurannya dua kali lipat dengan muka bayi dan gaya bicara yang tidak semua orang mengerti. Walaupun begitu, jiwa anak-anaknya yang suka ingin tahu dan iseng sama semua orang amatlah besar. Kakak-kakaknya sering dibuat menangis. Iseng aja.

Tiba-tiba ia terlihat mual. Mau muntah. Trus batuk-batuk.

"Uhuk.." matanya berair.

"Ohh, Daffi sakit, ya?" Tidak ada demam.

"Emang sakitnya dah lama, kak?", bertanya pada sang kakak yang juga suka iseng dan penampakannya yang tidak seperti usia 4 tahun, melainkan anak SD.

"Iyaaaaa... tuh kan.. Sakit dia.."

"Emangnya sakit apa, Nish?"

"Sakit tuh dia.. Sakit gendut. Tuh liat kan?"

Weeeekkk.. Huaaa.. Gubrak dehhhh..

Daffi, yang dibilang sama kakaknya sakit gendut langsung memegang perutnya dengan ekspresi wajah yang abstrak.

"Daffi memangnya sakit gendut?", tanya saya sambil ketawa.

Ia hanya mengangguk pasrah.

"Berarti kakak sakit gendut juga, dong.. kakakkan gendut juga...", ujar saya pada Nish yang mendiagnosa adiknya mengalami sakit gendut.

"Nggaaaaaakk.. kakak nggak sakit gendut. Daffi yang sakit gendut..", elaknya dengan nada tinggi.

Hahahah.. kreatip kreatip.. Sakit gendut.. Hihihiih.. Dan hari itupun saya mendapatkan satu istilah baru.

08 November 2010

Tertiup angin

Memang menyakitkan jika harapan yang telah tertanam di hati tiba-tiba hilang dalam waktu sesaat, dipatahkan oleh realita hidup yang tidak bisa dielakkan. Berharap sesuatu yang besar dan ideal.. Tapi, ketika angin bertiup: PfuuhHH!! Harapan itu hilang dalam sekejap!

Kecewa? Itu pasti..

Apalagi berhubungan dengan manusia..

Tidak bisa tidak: berhubungan dengan manusia ~ berhubungan dengan kekecewaan.

Jangankan antar manusia, terhadap diri sendiripun, rasa kecewa kerap muncul. Kecewa karena tidak bisa konsisten menjalankan apa yang sudah direncanakan, lupa pada janji-janji yang dibuat, bahkan menjadi ironi ketika diri menertawakan janji pada diri sendiri.

Bersyukur manusia merupakan makhluk pelupa sehingga bisa melupakan kesalahannya dengan mudah. Jika tidak, bahkan ia tidak akan mampu mengangkat wajah dan tubuhnya untuk berjalan tegap di muka bumi lantaran menanggung malu yang maha dahsyat. Beruntung karena Tuhan Maha Pengasih, tidak membuka aib dan bobrok makhluk-Nya.

Jika Ia Maha Pengasih dan selalu memberi harapan pasti, mengapa manusia tidak berharap saja pada-Nya? Karena berharap pada sesama makhluk, rasa sakit akibat kecewa pasti muncul, banyak maupun sedikit..

Dear Allah, biarkanlah aku berharap hanya pada-Mu.. Biarkanlah semua harap selain pada-Mu musnah tertiup angin..

25 September 2010

...

Cannot describe my feeling right now..

17 September 2010

Sebuah kisah dari Apotik

Jumlah apotik di Jakarta berdasarkan pengamatan kasar kian banyak. Mulai dari apotik-apotik franchise, milik pribadi, atau yang BUMN. Kemajuan bagus, yang menandakan kebutuhan akan produk-produk kesehatan semakin meningkat, dan bisnis di bidang farmasi merupakan bisnis yang menguntungkan. Berdampak pula pada semakin terbukanya lowongan kerja untuk para tenaga kesehatan yang berhubungan dengan apotik. weeeekkk :D

Dari kesemuanya itu, jangan dilupakan bahwa apotik bukan cuman tempat jualan obat. Selain fungsi perbekalan, penyimpanan, pelaporan, dll, ada juga fungsi pelayanan kefarmasian. Bisa meliputi pemberian informasi obat, membantu swamedikasi untuk penyakit dengan obat tertentu, n kalo orang apotiknya rajin, memonitor si pasien. So, gak semua orang dapat mengelola apotik :p

Lepas dari semua itu, ada beberapa hal yang cukup menggelitik sekaligus miris. Ini saya alami langsung di TKP.

Suatu malam yang gelap dan dingin, asma ayah saya tiba-tiba kambuh. Duh! Panik rasanya. Beliau gak nyimpen obat, karena selama ini sudah gak pernah kambuh lagi. Alhasil, saya bersama ibu pergi mencari obat asma. Di apotik deket rumah, gak lengkap. Trus, kami jalan ke apotik yang jauhan, apotik yang kami tuju merupakan apotik retail yang punya cabang di mana-mana. Kayaknya ada di hampir semua mall di Jakarta.

Masuk ke dalem.

Saya: "Mba, minta salbutamol n aminofilin, ya."

Mba: "Iya, bu."

Si mba menuju dalam, mengambil salbutamol yang dimaksud.

Kemudian

Mba: "Bu, salbutamolnya ada, tapi aminofilinnya gak ada."

Saya mikir sebentar, tiba-tiba mba nya melanjutkan

Mba: "Aminofilin gak ada, bu.. Adanya amoksilin"

Saya: "Ya ampun, mb! Ini orang asma.. Gak ada obat lain apa?"

Mba: "Kita punya amoksisilin, bu.."

Miris, sedih, itu yang saya rasakan. Gimana kalo saya gak tau, trus beli amoks-nya? Bukannya sesaknya ilang, malah resisten :((

Akhirnya saya minta diambilkan teofilin sama si mba untuk mengurangi sesak ayah saya, sembari menunggu datangnya esok untuk pergi ke rumah sakit.

***
Saya masih optimis kalo kisah itu cuma kasus. Mungkin aja di mbaknya adalah orang baru, dan selama ini apotik tersebut banyak menjual amoks, jadi dia kepikirannya itu aja :p
Masih ada kok jiwa-jiwa apoteker yang menyala, bukan cuma jiwa-jiwa manager apotik -yang mengejar omset semata $-). Semoga tulisan yang isinya uneg-uneg saya ini gak jadi bumerang untuk diri sendiri.. Perbaiki diri, asah kompetensi.. ;)

16 September 2010

Hening Malam

Dinginnya udara malam

Sejuknya angin berhembus

Merdunya jangkrik berderik

Lelahnya raga bekerja

Dan hangatnya selimut katun

Siap membawa tubuh rehat sejenak

Mengendurkan otot

Mengembalikan semangat

Melebarkan senyum

Seraya berharap esok menjadi Si Beruntung

Karena lebih baik dari hari ini

Hening malam nan syahdu

Telah bersiap menjadi teman istirahat

Bagi jiwa raga yang letih

Met istirahat :-)

09 September 2010

Link biomol

Animasi biomol bagus untuk yang imajinasi tiga dimensinya agak lemah :p
Pas googling tentang dasar2 biomol, ketemu blog ini
Download ebook farmasi n medical (untuk penggunaan pribadi aja)

05 September 2010

Fobia api

Karena pengalaman masa kecilnya melihat kebakaran besar yang memakan korban meninggal, membuatnya fobia pada api.
Namun ia tidak mengingat kejadian kebakaran yang membuatnya fobia api.
Pernah suatu waktu, ketika kakeknya sedang membakar sampah, ia menjerit dan menangis histeris. Melihat neneknya yang dahulu masih menggunakan kayu bakar pun reaksinya demikian.
Pernah listrik di rumahnya mengalami korslet, api menjalar dari steker listri menuju plafon, ia kembali menangis.
Sungguh perasaan takut dan tak ada harap yang membuatnya demikian. Padahal, dengan pertolongan Allah dan keberanian sang ayah, api dapat dipadamkan. Walau menyisakan segores khawatir di benak. Sungguh rasa yang sangat tidak nyaman.

Pusing

Sudah lama sekali tidak merasa pusing seperti ini. Karena sudah lama pula saya tidak terpapar dengan ilmu-ilmu baru.
Tapi sudah lama pula saya tidak merasa se-semangat ini :)
Biologi molekuler sebenarnya pernah melintas di kepala.
Ya, hal yang membuat saya pusing adalah biologi molekuler. Pernah melintas, ya cuma numpang lewat doang. Ya Tuhanku, mudahkanlah diriku menerima ilmu-Mu, berikanlah kepahaman dan ilmu yang bermanfaat agarku dapat mengamalkannya di kemudian hari..

26 Agustus 2010

F l a t

Bismillah..
Kuketik beberapa huruf di keyboard lappy kesayangan. Seperti biasa, kugunakan keahlian om gugel untuk mencari. Enter!
Keluar alternatif pilihan. Ouh.. Rupanya kata kunci yang kucari kurang spesifik. Bismillah, semoga kata kunci ini cukup spesifik. Enter! Keluarlah banyak sekali data. Seolah semua data banjir dan meluap, namun tidak ada data yang kumaksud. Benar-benar flat..
Sekarang giliran doa yang berperan :)

22 Agustus 2010

Ustad-ustadku sayang :')

Ustad yang saya maksud ini sebenarny ustad di masa depan (amin ya robb), aka calon ustad. Mereka-mereka ini adalah ponakan-ponakan tersayaang :D

Yang pertama, Ustad Dzaky
Si ustad yang satu ini amat menyukai wanita yang rapi menutup auratnya.. Subhanallah, ya.. Apakah ia faham betul bagaimana islam mengatur hal ini?
Insya Allah di masa datang ia akan paham.
Untuk saat ini kemampuannya masih terbatas. Si ustad bahkan baru bisa jalan beberapa langkah saja :p.
Wanita yang rapi menutup aurat (berjilbab) ia sukai karena ia beranggapan akan diajak pergi bersamanya :D. Sepertinya ia sangat memperhatikan hal ini. Dikarenakan setiap bundanya menggunakan jilbab rapi, maka kemungkinan besar si bunda mau keluar rumah. Dan jika bunda keluar rumah, kemungkinan ia diajak. Ckck.. Pintar, ya..
Rupa-rupanya, pengamatan yang dilakukannya selama ini telah memberikan kesimpulan dalam benaknya. Jadilah saya yang kadang berkunjung, atau bundanya yang ada di dalam rumah dimintanya untuk mengenakan jilbab dengan cara menunjuk-nunjuk jilbab dengan muka memelas..
Ustad Dzaky, ustad dzaky.. keep istiqomah, ya menyerukan kebenaran, hee..


Yang kedua, Ustad Daffi
Si ustad yang berwajah putih bersih ini sering berkunjung ke rumah. Suatu ketika, ia melihat peci (kopiah) si kakek teronggok di atas meja. Melihat peci tersebut, ia langsung mengenakannya di kepala dan mengambil quran kecil yang ada, dan serta merta menggumamkan lafaz-lafaz tertentu ala Ustad Daffi. Heheh.. Ia senang dipanggil begitu. Tapi sayangnya, si ustad tambun (tambun kok gak imut ya kesannya, ganti ndut deh) yang berumur 3 tahun ini masih mengompol. Iih, ustad kok ngompol? Namanya jadi ustad ngompol, dong? Si ustad cuma bisa nyengir-nyengir aje.. Dasar..


Yang ketiga, Ustad Iwus
Sebenarnya nama asli sang ustad adalah Fairuz, nama bekennya Iwus, karena kakak-kakaknya masih cadel, jadilah ia dipanggil Iwus.
Hal yang paling menonjol dari Ustad Iwus adalah suaranya yang lantang menggelegar! Whoa.. Mungkin di masa datang, ia bisa lantang meneriakkan kebenaran dan keagungan agamanya. Dimulai dari hal kecil saja, yaitu jika ia menangis, maka dalam radius beberapa puluh meter, suaranya nyaring terdengar dan membuat yang mendengar terngiang-ngiang di telinga. Hm.. Lantang apa cengeng, ya? Wkwkwk.. Latihan, ya Wus!

Ponakan laki-laki saya masih ada satu lagi sih. Tapi dari laga-laganya, ia lebih cocok jadi pengusaha ato politisi deh. Gak masalah sih pengusaha or politisi ustad. Baik untuk lingkungan n keluarganya.
Yang keempat adalah ustad Shafiq.
Pintar memanfaatkan segala kesempatan yang ada dan mem(p)berdayakan orang-orang di sekelilingnya. Mungkin karena ia sudah TK b kali, ya.. Akalnya banyak. Gak jarang, orang yang merasa dewasa dibuat keki dengan tingkahnya.


Kalo keempat ustad ini kolaborasi, whue.. Hebohlah lingkungan..
Terus belajar ya ustad-ustadku sayang, n jadi pemuda yang bermanfaat untuk orang banyak :D.

03 Agustus 2010

Murid Spesial

Seperti sore yang sudah-sudah, saya lalui dengan mengajar privat. Namun kali ini saya mengajar murid spesial. Kenapa? Karena ia berkebutuhan khusus. Autis. Sebelumnya, ibunya sudah memberitahu saya bahwa ia autis. Bismillah. Saya coba. Seperti biasa, mata ajar favorit murid-murid privat itu cuma satu: matematika :D.

Awal bertemu, hmm.... saya tidak menduga bahwa ternyata ia benar-benar spesial. Ia sudah bisa berkomunikasi dengan lancar. Kelas 2 SMP. Sedari kecil, saya yakin ibunya sangat gigih berusaha agar ia tidak kehilangan komunikasi dengan lingkungan sekitar. Kesabaran mutlak diperlukan. Ia seperti anak lainnya yang adaaaaaa aja alasan biar gak belajar. Ya nanya inilah.. nanya itulah.. garuk-garuk badan. Kalau kata ibunya, ia bisa garuk-garuk badan dari pagi sampe sore kayak orang belum mandi 2 tahun :)). Padahal badannya gak gatel. Biar gurunya terkecoh, jelas sang ibu. hoooo....

Setelah lewat dari 1 jam, sang ibu menjelaskan pada saya perihal anaknya. Hm.. mendengar penjelasannya, saya merasa bersyukur bisa mengenal macam-macam orang..

Kemudian ibunya membawa saya ke kamarnya. Di sana sang ibu menunjukkan beberapa gambarnya yang subhanallah.. bagus bangeeet. Ternyata murid spesialku ini suka sekali menggambar, khususnya mobil. Keren banget gambarnya. Ibunya menunjukkan saya gambarnya yang mulai dari usia 3 tahun.. Ckckckc.. memang hebat.. dan isi lemari bukunya semua tentang mobil. Jangan bayangkan lemari kecil, tapi lemari yang kayak di perpus besar semuanya berisi buku-buku tebal tentang mobil.
Cerita si ibu terus bergulir, ia senang sekali ke toko buku, dan segera ke bagian mobil2.. Cita-citanya adalah designer mobil, namun ia lemah di pelajaran IPA. Atas alasan itulah mengapa saya diminta bantuannya.. Pffhh... Sebuah amanah yang cukup berat. Ganbatte!!
Man jadda wajada!!
Semoga diriku bisa membantumu :)

02 Agustus 2010

Encouragement by Rhenald Kasali

Ketika chat, saya mendapat kiriman file yang menginspirasi. Saya share di sini, semoga bermanfaat :)

Encouragement by Rhenald Kasali

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.

Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellent) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali.

Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa. Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa?Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat.

“Maaf Bapak dari mana?”
“Dari Indonesia,” jawab saya.
Dia pun tersenyum.


Budaya Menghukum

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti”, jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu.
“Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-anaknya dididik di sini,” lanjutnya.
“Di negeri Anda, guru sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement!”

Dia pun melanjutkan argumentasinya.

”Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat”, ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita. Saya teringat betapa mudahnya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai A, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam.
Saat ujian doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah. Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat.
Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti. Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut ‘menelan’ mahasiswanya yang duduk di bangku ujian. Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan kebaikan itu ada udang di balik batunya.

Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement.

Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya.
“Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut.
“Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif. Dia pernah protes menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan ‘gurunya salah’. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

Melahirkan Kehebatan

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan atau rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas...; Kalau...; Nanti...; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di pihak lain dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat.

Temuan- temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya.

Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi ada juga orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh. Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

Bisa diaplikasikan ke murid, ponakan, or anak nantinya.
*jadi inget dosen, guru tk, n rapot smp saya :p*

24 Juli 2010

Sungai di Belantara Jakarta

Judul apa, itu? Belantara? Jakarta? Sungai?
Ya. Sungai di belantara Jakarta. Setiap hari saya lalui sungai-sungai di belantara Jakarta. Sungai kecil, besar, sampai yang amat besar. Sungai yang tenang, sampai sungai yang berarus maha dahsyat. Ikan yang ada pun beraneka ragam. Ukuran kecil sampai besar. Ikan jinak sampe buas-sebuasnya.


Saya sering mengibaratkan jalan-jalan di Jakarta ini seperti sungai. Jalan raya dengan lalu lintas padat, mirip-mirip sungai penuh lumpur. Penuh sesak oleh makhluk di dalamnya yang merasa tidak nyaman dengan habitatnya. Jalan-jalan kecil dan gang layaknya anak-anak sungai kecil berhiaskan batu-batu sebagai rintangan (gang sempit maksudnya, hehe). Pun ada juga jalan raya besar dengan arus amat lancarrrr aka semua mobil ngebut! Kalau ini seperti sungai besar dengan arus yang deras.

Dan saya, mengibaratkan diri sebagai bayi ikan kecil yang tertatih-tatih. Kenapa? Karena di sepanjang arus tersebut, saya selalu berada di bahu jalan, sambil berharap bisa menyamakan kecepatan dengan ikan-ikan kecil dewasa lainnya. Di sungai-sungai ini saya -si bayi ikan kecil- terkadang merasa terancam :p dengan ikan-ikan besar di dahsyatnya arus sungai Jakarta.

Tidak selamanya sang bayi tertatih-tatih. Bayi itu pembelajar cepat! Bahkan di bawah tekanan ikan-ikan besar di arus yang sangat deras. Ya. Di bawah tekanan itulah ia belajar. Dari ikan-ikan besar dan kecil.

Cukup sudah pengandaiannya.

Sekarang ini sepeda motor sudah jadi bagian hidup sehari-hari. Beberapa alasan penggunaannya antara lain menghemat biaya transportasi (perorangan), memangkas waktu perjalanan ke tempat tujuan, dan tidak membutuhkan space besar dalam penyimpanan (gak seperti mobil yang butuh garasi, motor bisa diletakkan di kamar).

Sebenarnya, kalo ditilik dari sisi ekonomis perorangan, menggunakan sepeda motor jauh lebih hemat dari angkutan umum. Tapi kalo dilihat dari banyaknya orang yang menggunakan sepeda motor, dampaknya pasti sangat hebat, seperti berapa banyak bensin yang dihabiskan untuk masing-masing pengendara motor (n mobil pribadi)? Yaaa.. mau gimana lagi.. >> ini kata2 terakhir :p gak suka sih sebenernya, pasrah betul tanpa usaha. Terus berharap supaya transportasi publik lebih baik n bahan bakar alternatif non fosil segera ditemukan :D.

Postingan ini ingin sekali saya tuliskan. Bukan soal bahan bakar ato angkutan umum, tapi pengalaman naik motor di jalan raya. Heheh..

Pertama kali bawa motor, saya gak tau tuh letak tombol lampu sen di mana, tombol klakson di mana, trus tombol untuk nyalain lampu waktu malam juga gak tau ada di mana. Whueeeee....

Jadilah ketika pertama kali pulang malam, saya gak pake lampu sen dan lampu malam. Cuek aja.. Orang saya gak tau. Alhamdulillah gak kenapa-kenapa :p

Sewaktu ibu saya tau, dy langsung bilang "ya alloh si enny... untung gak napa-napa"*ada bagusnya juga ya*

Saya banyak belajar nyetir motor dari para pengendara motor lainnya. Kalo tangan harus siaga di rem, trus kalo lewat polisi tidur badan diangkat sedikit, trus belajar nyelip-nyelip di antara mobil, n sedikit ngebut juga ngeliatin bapak-bapak yang bawa motor.

Pernah suatu pagi, di jam-jam sibuk, saya dimarahi ibu-ibu yang bawa motor.
Si ibu teriak, "mbak, bawanya yang cepet, dunk."
Whuaaaaaa... ibu... saya ini baru bisa nyetir motor disuru ngebut. Alhasil, saya beranikan diri untuk lebih kencang. Thanks, bu. Kalo gak diteriakin gitu, mungkin saya gak akan berani :D

Oh ya, satu lagi. Saya pernah dipesan bapak, katanya gini, "Enny kalo naik motor jangan ngebut-ngebut, ya."
Saya merespon, "Emang batasan ngebut itu berapa km/jam, pa?"
"90 km/jam", jawabnya.
"Oalaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh... Kalo gitu sih eni gak akan pernah ngebut, pa.. Orang 60 km/jam aja udah kayak terbang. Hehe."

Pernah juga.. panik di jalan berasa dikejar-kejar singa. Hohoho.. Gara-gara nyetir di tengah jalan n di depan kopaja yang lagi ngebut. Ckckck.. Tobat, deh..

*gak penting amat, siy*

Note: Please bapak-bapak, kalo bawa motor ato mobil, ingat anak istri di rumah, yeeeee....

23 Juli 2010

Sahabat

kaulah yang menaruh bintang
dalam mata, hati, dan genggamanku

kau tak pernah meninggalkanku
mungkin sesaat ak tak melihatmu di bawah matahari,
tapi ketika sampai pada malam
kau selalu di sana
menjelma pelita
di lorong paling gelap dan berdebu

sahabat
kaulah bintang sejati
yang tertawa, menangis, berjalan
dan tak henti berkelip
dalam langit hidupku

Puisi Abdurahman Faiz (2006) dalam bukunya Nadya Kisah dari Negeri yang Menggigil

18 Juli 2010

Sudah siapkah dengan doa yang kita panjatkan?

Sesungguhnya Allah itu Maha Pemalu, dan Ia amat malu jika doa yang dipanjatkan hamba-Nya tidak Ia kabulkan.
O, segala puja puji memang hanya untuk Allah..
Ia selalu bersama prasangka hamba-Nya. Pernahkah menyadari sesuatu yang terbesit dalam benak, kemudian menjadi kenyataan? Sesuatu yang hanya menjadi lintasan pikiran, namun beberapa waktu kemudian lintasan pikiran itu menjadi nyata.

Bagaimana dengan doa-doa yang selama ini kita panjatkan dengan sungguh-sungguh..
Ingatkah dengan doa-doa yang kita panjatkan? Meminta diberi yang terbaik di dunia dan akhirat,
Jodoh yang soleh,
Pekerjaan yang penuh berkah,
kemudian,
Sudahkah kita mempersiapkan bila Allah mengabulkan permohonan-permohonan kita? Sudah siapkah kita diberi kehidupan dunia dan akhirat yang baik, namun kita senantiasa abai pada maksiat-maksiat kecil yang lama kelamaan bertumpuk dan menggunung?
Sudah siapkah ketika Ia memberi lelaki soleh yang senantiasa mencurahkan waktu dan pikirannya pada urusan orang banyak, namun pada akhirnya kita tidak rela berbagi waktu dan materi pada umat?
Sudah siapkah kita ketika Allah memberi pekerjaan dan rejeki yang cukup? Namun yang terdengar nyata hanya keluhan-keluhan panjang tanpa batas. Pantas saja Ia belum memberi apa yang selama ini kita pinta. Rupanya kita belum siap dengan apa yang senantiasa kita panjatkan..

Wallahu'alam

Note:
Kata ganti 'kita' dipakai untuk mewakilkan kata ganti 'saya' jika ada yg keberatan, tidak dimaksudkan apapun

*Curahan lintas pikiran dan kontemplasi

11 Juli 2010

Istikharah

O Allah ! I ask guidance from Your knowledge, and Power from Your Might and I ask for Your great blessings. You are capable and I am not. You know and I do not and You know the unseen.
O Allah! If You know that this thing is good for my din and my subsistence and for my Hereafter - (or say, If it is better for my present and later needs) - then ordain it for me and make it easy for me to obtain, and then bless me in it.
If You know that this thing is harmful to me in my din and subsistence and in the Hereafter--(or say, If it is worse for my present and later needs)--then keep it away from me, and keep me away from it.
And ordain for me whatever is good for me, and make me satisfied with it.
muttaqun.com

01 Juli 2010

My new lovely student

Liburan kali ini (Ha? Libur? Hehe..) saya mendapat murid baru. A boy, smart n very kind boy. Selama libur sekolah, sebelum masuk sd, ia belajar mengaji. Anak sekarang pintar-pintar dan menyenangkan. Saya mengajarkannya selayaknya bermain dengan keponakan.
'Mbak enny juga bisa bicara bahasa inggris dengan mas', kata neneknya (mas = panggilan ia di rumah).
'Ouh, so you're speaking english too?'
'Yes!', ia menjawab dengan riang.
Weleh-weleh, i have to improve my english soon :p.
Saya membuat kalimat dalam bahasa indonesia dengan tulisan-tulisan arab, kemudian saya meminta ia untuk membacanya. Lancar. Kemudian, saya bertanya padanya, kalau sekolah suka membawa apa (untuk ditulis menggunakan tulisan arab)
'Snack box!' katanya.
Saya mikir. Hmm.. Tulisan snack box pake huruf hijaiyah bagaimana, ya? Sin sukun, nun fathah, kaf sukun, ba fathah, huruf x? Hm.. Sulit kalo untuk anak2. Saya juga nggak yakin betul. Kemudian saya bilang, mas bawa apa selain snack box? Ia bertanya memangnya kenapa? Saya menjawab snack box sulit ditulis menggunakan tulisan arab, karena dalam tulisan arab tidak ada huruf 'e' atau 'x' dan tidak semua tulisan dalam bahasa inggris atau indonesia bisa ditulis dalam bahasa arab. Wah.. Semoga ia mengerti. Ternyata ia mengerti, dan memberikan kata 'makanan' sebagai pengganti kata snack box untuk ditulis. How smart you are.. :)
Can't wait to meet you again, lovely boy..

25 Juni 2010

Insulin? Bagaimana cara menggunakannya?

Alhamdulillah selama beberapa bulan kemarin saya mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Ilmu yang belum saya ketahui sewaktu jadi mahasiswa *karena gak proaktif nyari :p*
Bagaimana menggunakan insulin pertama kali? Bagaimana cara menyampaikannya pada diabetisi yang perlu menggunakan insulin? Apakah insulin menyebabkan ketergantungan seumur hidup? Ooohh..
Insulin seperti akhir dunia.. Setiap malam perut ditusuk, bahkan tiap sebelum makan perut juga disuntik, tiap pagi jari-jari tangan ditusuk untuk memeriksa kadar gula. Oh, dear.. Apakah seburuk itu? Tentu tidak buruk. Saya aja yang melebih-lebihkan. Bahkan tidak buruk sama sekali. Bukan akhir dunia.

Blogging lagi ah

Melihat aktivitas tulis menulis blog sebelah yang amat produktif membuat saya mengepalkan jari-jari tangan dan mulai menekan tombol-tombol keyboard :D. Oohhh tadi banyak yang mau ditulis, mendadak buyar. *yang penting udah posting*

Jagain Ponakan

Sudah hampir 2 pekan berturut-turut saya menjaga Dzaky (1 tahun) dan kakaknya, Nadia (5 tahun). Yah.. yah... karena jaman sekarang di kota besar seperti Jakarta ini, mencari Nanny agak-agak sulit, jadilah Enny yang diminta bantuannya :p. Gak ada nanny, enny pun jadi. Sekalian parenting training lha ya.. Sambil nunggu kuliah mulai..

14 Juni 2010

Jatuh Cinta dan Kreativitas

Jatuh cinta sebanding dengan kreativitas?
Entahlah, belum pernah neliti ato baca2 tentang hal itu. Pernyataan ini saya dapatkan dari seorang kawan yang punya banyak teori kehidupan hasil renungan dan pemikirannya yang jenius (haha..) Mungkin betul juga. Dengan jatuh cinta, sesorang bisa termotivasi dalam melakukan ato membuat sesuatu. Ato mungkin jadi gila seperti kisah Laila dan Majnun? Entahlah..

Yeeiii... ngeblog lagiii :)

20 Maret 2010

One Boat for Palestine

Since January 2008, Israel has subjected the Gaza strip to an increasingly severe blockade, restricting Gaza’s ability to import fuel, spare parts, and other necessary materials. As a result, the economy has completely collapsed. Most of Gaza’s industrial plants have been forced to close, casing steep increases in unemployment, poverty and childhood malnutrition rates.

In December 2008, Israel broke a ceasefire with Gaza and began a three week campaign of bombing, home invasions, and general destruction. During this massacre, homes, schools, mosques, and UN centers were all attacked by Israel. Thirteen Israelis, including 4 Israeli civilians, lost their lives, while over 1300 Palestinian men, women, and children were slaughtered. Since the end of the massacre it has become harder than ever to bring in humanitarian relief, reconstruction aid, or developmental supplies.

Meanwhile, in August 2008, Free Gaza movement, a human rights group, has successfully sent the first international boats to land in the port of Gaza in 41 years. Free Gaza Movement is committed to raise international awareness about the prison-like closure of the Gaza Strip and pressure the international community to review its sanctions and end its support for continued Israel occupation.

Free Gaza movement has sailed from Cyprus to the Gaza strip on several successful voyages, bringing in international witnesses to see firsthand the devastating effects of Israel violence against Palestinian people. Their boats are the first international ones to journey to Gaza since 1967.

Responding to Free Gaza Movement’s plan-together with IHH (a humanitarian organization in Turkey) and Global Perdana Foundation (a humanitarian organization in Malaysia)-to re-enter Gaza this coming April 2010, MER-C is determined to be a part of this trip by purchasing a 25 person passenger boat, which will board medical teams, journalists, engineers, and other elements to support this mission.

Our medical teams will perform surgeries needed in Gaza, as well as distributing medical aids that the people of Gaza badly need. The journalists will document the trip. Our engineers will be there to follow up the construction plan of Bayt Lahiya hospital. Other elements will also come with us to witness firsthand the gruesome condition of Gaza and its people.And to add international pressure for Israel to end it's blockade.

Adequate fund for this mission is urgently needed; hence we welcome any generous donation in this coming week to enable us to purchase a boat, which will take around 3-4 week process for MER-C to have its own boat.


Estimated cost of “One boat for Gaza” mission:

No Item Amount
1 One passanger boat capacity 25 persons 150,000 euro
2 Dry docking 2,500 euro
3 Inspection 1,000 euro
4 Antifouling 1,500 euro
5 Lawyer 3,500 euro
Total Estimated Cost 158,000 euro

Presumed 1 euro is Rp 13.000,-,
The cost for the mission equals Rp 1.950.000.000, -
(One billion nine hundred and fifty million rupiahs)


Donation for “One Boat for Gaza” project can be sent through”

Bank Name : Bank Syariah Mandiri (BSM), Kramat Branch
Account Name : Medical Emergency Rescue Committee
Account No. : 009.0121.773

Bank Name : Bank Central Asia (BCA), Kwitang Branch
Account Name : Medical Emergency Rescue Committee
Account No. : 686.0153678

We truly hope to be able to enter Gaza this coming April. And we also hope that this humanitarian mission is strongly supported, in order to help the people of Gaza from the suffering that they are facing right now. Should you need more information, feel free to ask for a thorough presentation at any of your convenient time.

Thanking you in advance

Wassalam
Presidium of Medical Emergency Rescue Committee


Joserizal Jurnalis, MD
Orthopaedic and Traumatology Surgeon

MER-C Secretariat:
Jl. Kramat Lontar No. J-157 Senen, Jakarta Pusat – Indonesia 10440
Phone/Fax: +62 21-3159235 / 3159256 SMS: +62 811 99 0176
Website: www.mer-c.org E-mail: merc@indosat. net.id


Hadirilah Aksi Damai untuk Masjid Al Aqsha

Mari kita bersimpati pada kiblat pertama dan Kota Suci Umat Islam, serta para penduduk Palestina di Negeri Para Anbiya dari kekejaman Zionis Israel



PK-Sejahtera Online: mengundang kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam aksi damai untuk Masjid Al Aqsha dan rakyat Palestina dengan Tema “Selamatkan Masjid Al Aqsha dari Cengkeraman Zionis Israel”.


Aksi ini InsyaAllah akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Agustus 2010. Pukul 12.30 sd 15.00. Dengan rute Longmarch Monas – Bunderan HI – Monas.


Mari kita bersimpati pada kiblat pertama dan Kota Suci Umat Islam, serta para penduduk Palestina di Negeri Para Anbiya dari kekejaman Zionis Israel.


19 Maret 2010

'Today Me'

Have you ever thought about "Your Goals?"

What is your true goals, your hopes, your dreams..

And the next question is: have you got it?


Now i'm thinking about my true dreams. What am i looking for? (hey, please correct me if i wrong with the grammar).

Professional links?

Knowledges?

New Experiences?

Money?

Friends?

Then, what about my responsibility as a human? (heh?? human?? :P)
For example: my social life, family, help other people.. Ouuhhhhhhh..

Beside that, i need time for resting my body.. Huhuhuuhuhu...

Sorry if you mind to read my note.. But i have to write it.. and evaluate: am 'today me' is a better person than 'yesterday me'?

What a hard evaluation.

07 Maret 2010

Sita, Vilda dan Saxa

Wah.. namanya bagus-bagus ya.. Nama-nama itu bukan nama wanita, lo.. Itu nama-nama obat yang saat ini harus saya akrabi.. Biar ingetnya cepet, ya di analogi-analogiin gitu deh..
Trio SVS tersebut dari golongan DPP-4 inhibitor. Termasuk baru lah ya.. Sitagliptin, Vildagliptin, sama Saxagliptin. Tapi sang adik yang paling kecil belum masuk Indonesia, nih.. Temen-temen mereka dari golongan lainnya juga punya nama yang gak kalah unik: sang tetangga, si golongan tiazolidindion: ada Rosi, sama Pio. Nama panjang mereka Rosiglitazon dan Pioglitazon. Baiklah, mungkin perkenalan dengan kelurahan oral hypoglycemic segini dulu. Masih ada teman mereka yang lain yang belum disebut. :)


ngeprint Label Tom and Jerry

Lagi bikin klasifikasi obat diabetes, nih di papan. Nempel2 pake label tom n jerry yang tersohor itu.. Sudah bikin di word, sih format labelnya. Ternyata, begitu searching di gugel, voila!! Ternyata si tom n jerry sudah buatin formatnya..

Here you can download some of the format of our labels:
Label no. 99 download

Label no. 100 download
Label no. 101 download
Label no. 102 download
Label no. 103 download
Label no. 104 download

dan banyak lagi di http://tjlabels.com/download.html

23 Januari 2010

Catatan hari ini

Tadi sore di angkot..
Di hadapan saya, duduk seorang gadis kecil yang manis, duduk di samping bundanya. 'hm, cantik banget, mirip keponakanku' batin saya. Rambut ikal, usia sekitar 3 tahunan. Jadi ingat Nish, salah satu ponakanku yang menggemaskan.
Sang gadis kecil asyik minum air putih dari botol mineral. Glek.. Glek.. Ah.. Nikmat sekali.. Kemudian ia minum lagi.
Glek.. Glek.. Nyum..
Tiba-tiba,
'UDAH, DEK! Nanti kamu pipis di jalan, lagi!!'

Wahaha. Si bundanya gak sabaran, nih. Serem ah bunda. Kesian tuh si dede..

Kemudian,
'Biarin! Bodoh banget, kamu!'

Whew..
Si cantik imut bilang kata-kata kayak gitu ke bundanya. Ah. Mungkin kuping saya salah dengar.


Kemudian, si cantik minum lagi.

Glek.. Glek.. Hm.. Bibirnya mengercap air putih yang dingin itu.

'BUNDA BILANG, UDAH DEK, MINUMNYA!'


'Kurang ajar! Bodoh banget kamu!' dari mulut mungilnya kata-kata tersebut keluar dengan lancar.

Kali ini saya yakin telinga ini tidak salah mendengar.

'WHAT EVER!' Timpal sang bunda..

Bunda, anak kecil merupakan pencontoh yang paling ulung. Mungkin ia mencontoh yang salah. Lagi-lagi pikiranku melayang pada keponakan-keponakanku. Semoga lingkungan mereka 'aman' dari polusi kata-kata dan perbuatan kotor..

Sayangku yang imut, mulutnya dipake untuk ngomong bagus, ya..

01 Januari 2010

Promosi Blog

Sudah lama nggak ngeblog. Sebetulnya tidak lama juga,karena saya nge-post di blog lain saya. Blog apakah itu? Numpang sekalian promo yaa... Lain kali kalau ada waktu dan kepentingan untuk cari tau tentang diabetes, kunjungi aja web http://www.ssdiacare.com/. Yah wajar saja kalau blog catatan enny ini jarang di-update (hm.. alasan klasik: sok sibuk -_-").

Sebelumnya, saya nulis di medicastore.com, namun sekarang ini aktivitas saya adalah ngisi web http://www.ssdiacare.com/. Memang, menjadi salah satu staf di SS Diabetes Care, membuat saya -mau tidak mau- harus meng-upgrade diri. Yah, wajar saja, banyak hal yang harus dilakukan. Baik bagian front office maupun back office. Ngasi edukasi (meskipun masih sedikit2) ke diabetisi, kadang jadi resepsionis, bagian pembelian, dan yang paling penting ya peranan farmasinya. Salah satu peranan farmasi dalam managemen diabetes adalah jadi edukator, meskipun masih proses belajar lagi. Hue...h... Gak kebayang, kalo edukator gak bisa apa2. Huhuuhu, sedihnya..
Beberapa hari yang lalu, saya diberi buku yang berjudul "Getting Noticed on Google" oleh Prof. Whua.. Mengapa buku itu diberikan pada saya untuk dipelajari? Supaya web baru kami ter-index oleh google, si mesin pencari nomer satu (sebanyak 42,7% pengguna internet menggunakan google sebagai search engine). Belum khatam sih baca bukunya..
Di buku tersebut disebutkan bahwa google punya algoritma tersendiri dalam menilai apakah suatu web atau blog punya keterkaitan dengan apa yang diketik atau yang dicari. Di blog ini saya pasang widget feedjit. Dari feedjit, bisa terlihat arus keluar masuk blog ini. Datang dari mana, dan pergi lewat mana. Ada beberapa pengguna internet yang nyasar mampir di blog ini via google dengan mengetikkan beberapa kata kunci. Terkadang saya jadi bertanya-tanya sendiri: apakah para pengguna internet yang kesasar itu mendapatkan apa yang dicari di blog ini? Hmmmm.. Entahlah. Mudah-mudahan aja ya bermanfaat (meskipun banyak ketidakteraturan kata di sana sini ^^).
Hm.. hm.. pada intinya, saya yang masih belum mengerti tentang SEO dan optimasi segala macamnya itu ingin mempromosikan website bagus (hehehe) mengenai diabetes, dengan nara sumber terpercaya dan tim di belakangnya yang semangat :p.
Mau berkunjung? Ayo dengan rasa ingin tahu yang besar, klik link yang akan mengantarkan anda ke web SS Diabetes Care, New Horizons in the Management of Diabetes.