Pages

26 Maret 2009

Oleh-oleh PKPA di Semarang

Saya pernah tinggal di Ibukota Jawa Tengah ini, lo.. Yah meskipun cuma 1 bulan. Itupun terpaksa karena dapet tempat PKPA (Praktik Kerja Profesi Apoteker, PKL-nya anak profesi) di Semarang, di pabrik Hufagrip, Gratia Husada Farma di daerah Ngempon. Sebelumnya pernah ke Semarang sih, waktu studi ekskursi S1, tapi cuma beberapa hari, gak 1 bulan full.
***
Sebelumnya gak kepikiran kalo PKPA ke luar daerah itu ternyata mengasyikkan. Pas PKPA-kan ada tempat yang menampung, waktu untuk jalan-jalan (Sabtu-Minggu), ada pemandu jalan (sang pemilik kampung halaman) dan ada ongkosnya, hihi. Hmm seru banget..
***
Padahal beberapa bulan sebelumnya di dalam sekretariat apoteker di sebuah kampus farmasi di Depok..
"Hah?? Beneran, nih mbak saya kebagian PKL di Gratia Husada Farma?!"
"Iya, Enny dapet di Gratia, emang kenapa?"
"Yaah... mbak.. gak bisa dituker sama yg lain, ya? Gratia khan jauu..hh"
"Kamu cari aja yang mau tukeran sama kamu, trus, bilang ke sini ke situ ke sini..."
"hmmm repot... udah gitu, mana ada yang mau?"
"Udah, terima nasib aja.."
Kira-kira begitulah sepenggal percakapan saya dengan pengurus kesekretariatan program apoteker. Keluar dari sekret, badan langsung lemes, pfffhh.. hiks.. satu bulan di Semarang, tempat yang tidak dikenal sama sekali, orang-orang yang belum diketahui, budaya yang sama sekali berbeda, macem2 deh mikirnya..
***
Eng Ing Eng...
***
Ahad, 4 Mei 2008, diantar bapak, ibu, adek, sama ponakan, diberangkatkanlah saya ke gambir. Nyampe gambir.. sepi banget.. Ya iyalah!! Jam 7 pagi dah sampe gambir, padahal jadwal keberangkatan kereta ke Semarang jam 10 pagi! Wehehe.. Tumben2an banget si Enny gak telat. Bisa2 si papa gak mau nganterin kalo pake acara berlelet-lelet segala. Walhasil, sambil nungguin temen2 yang lain, kami sarapan sekalian muter2in Gambir sampe temen farmasi lainnya datang. Sekitar 2 jam menunggu (weks lamanya...), muncullah satu persatu teman-teman senasib PKL di Semarang.
Saya dengan 3 orang teman: Dewi, Martha, Heksa (berdasarkan urutan kedatangan ke Gambir) berangkat naik kereta dari stasiun. Pergilah kami semua ke Semarang, tepatnya ke daerah Ngempon, deket Ungaran.
***
Alhamdulillah, setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, sampailah kami di kota tujuan. Semarang.. here we are..
Sampai di Stasiun Tawang, kami disambut teman yang sedang PKL di Semarang juga, tapi beda tempat (Phapros). Jadi gak berasa di tempat orang kalo ketemu sama temen :). Berhubung hampir maghrib dan bapak kost yang menjemput kami sudah
stand by nunggu dari tadi, kami gak bisa berlama-lama bertegur sapa dengan Itin, Ririn dan Tita sang penyambut (mereka PKL di Phapros). Jarak antara tempat PKL kami cukup jauh.
Selain kami, ada juga 2 teman dari UGM yang PKL di tempat yang sama. Namun, mereka telah lebih dulu dari kami. Jatah PKL mereka 2 bulan di tempat yang sama, sedangkan kami 2 bulan di industri farmasi, bisa 1 tempat maupun 2 tempat (tergantung kebijakan kampus dan industri yang bersangkutan). Kami berkesempatan PKL 1 bulan.
Kami mendapat teman baru, anak UGM, Ika dan mb Marni. Kami satu kost dengan mb Marni, namun ika nge-kost di sebelah, tetanggaan.
Selama di Semarang, aktivitas yang kami lakukan seperti anak PKL lainnya. Bisa dibilang biasa dan berulang. Ini adalah jadwal tetap kami setiap hari kerja:

7.30 :
Selesai mandi + sarapan


7.30-7.50 :
Duduk di ruang tamu menunggu datangnya Ika


7.50-8.00 :
Pamit2, sampe pabrik

"Bu, Pamit ya.. Assalamualaikum"
(belum selesai ibunya jawab "iya waalaikumus salam, hati2 ya nduk"
eh, kita dah pada sampe pabrik, ya iyalah wong pabriknya persis di depan kost, gak nyampe 1 menit dah sampe :p)

8.00-12.00:
Menunggu makan siang

Pada waktu ini, bila pembimbing membiarkan kami apa adanya (aka dianggurin) biasanya kami isi dengan ngobrol2, main game dari hape, tukeran diktat dengan teman UGM, sampe ngeliat2 katalog tupperware, dan pada akhirnya beli tupperware baru

12.00-12.30:
Sholat zuhur


12.30-13.00:
Makan Siang


13.00-16.30:
Menunggu Pulang ke kos


Hm.. kira2 begitu deh jadwal kami kalo lagi hari kerja.

Berhubung mb Marni pulang ke rumahnya di Semarang, trus Ika juga pulang ke rumahnya di Solo, kami yang perjalanan pulang ke rumah butuh biaya dan waktu yang tidak sedikit, maka tiap
menjelang hari libur, kami selalu berdiskusi hangat dengan tema seputar "mau jalan2 ke mana, nih kita? :D"
***
Alhamdulillah, hampir sebulan di Semarang, kami udah menyambangi tempat-tempat indah berikut: Wonosobo, Dieng Plateau (makasi ya Heksa dan om-nya), Yogyakarta (tapi gak sempet ke Borobudur krn terbatasnya waktu, hiks), Candi Gedong Songo, Bandungan (beli mawar batik, sampe Jakarta gak berbunga), Mesjid Agung Semarang, Mesjid Agung Jawa Tengah, Pasar Pringapus (nemenin belanja si ibu Pram), Pantai di Semarang (namanya gak tau), Klenteng Sam Poo Kong, Candi Ngempon (deket kost), Simpang Lima (cuci mata), sampe ke Lawang Sewu.
Pyfuhh.. Pengalaman yang menyenangkan selama sebulan di Semarang. Jalan-jalan sambil PKL
.


Dieng


Ngempon


Sam Poo Kong

Hmm.. Kapan ya bisa jalan-jalan kayak gitu lagi??

21 Maret 2009

Pemimpin oh..

Mau jadi seorang pemimpin?
Hm.. Tipikal pertanyaan yang sulit dijawab. Apalagi sekarang ini lagi panas-panasnya dunia perpolitikan Indonesia menyiapkan pesta. Ya, 9 April nanti insya Allah qta akan berpesta demokrasi: Pemilu Legislatif 2009. Semoga pemimpin bijak yang amanah bisa membawa negeri qta lebih baik.
Barusan saya melihat berita di televisi mengenai bangku2 sekolah yang akan diambil paksa oleh para perajin. Pengambilan paksa itu diwarnai perlawanan dan isak tangis murid2 SD. Guru-guru juga berusaha keras supaya bangku2 tidak diambil para perajinnya. Bangku-bangku yang terbuat dari kayu jati itu sudah ada di sekolah-daerah Jawa Timur sejak lama, sekitar tahun 2006 lalu.
Lantas, kenapa para perajin itu mau merebut kembali bangku2 tersebut?
Rupa-rupanya sang perajin kayu tersebut belum mendapatkan haknya, alias BELUM DIBAYAR. padahal, dana pendidikan yang diperuntukan buat fasilitas sekolah itu sudah dikucurkan senilai 20-an milyar!
Pffhh.. Sekarang, siapa yang jadi korban? Anak2 SD, guru, perajin! Semuanya! -oh, pengecualian bagi pihak2 yang menyalahgunakan, tentunya-. Rencananya 3 hari ke depannya mereka (anak2 SD tsb) mau ujian.. Sedih sekaligus geram ngeliatnya.
Sebenarnya, banyak hal yang harus dipikirkan dan dicari jalan keluar oleh pemimpin Indonesia. Negeri seluas dan sebagus Indonesia ini berhak mendapatkan pemimpin yang amanah dan jujur. Masak kalah sama bangsa lain?! Memang jalan yang ditempuh masih sangat panjang dan berliku..
Sebelum itu, perlu diingat juga bahwa semua berawal dari diri sendiri.. Senantiasa memperbaiki diri dan menyeru kepada yang lain. Pemimpin amanah di negeri ini oh.. Semoga saja..
Bangkitlah negeriku, harapan itu masih ada!

15 Maret 2009

Penyebab Abai pada Amal Sunnah



Terkotori kemaksiatan

Berlebih-lebihan dalam hal yang mubah

Tidak sadar dengan nikmat Allah

Lalai akan kebutuhan diri dari amalan sunnah

Lemahnya pemahaman tentang hakikat pahala yang berlipat ganda

Melupakan kematian dan apa yang terjadi setelahnya

Mengira bahwa amal telah cukup

(merasa) terlalu banyak pekerjaan

Menunda perbuatan

Menyaksikan panutan dalam kondisi pengabaian
(al ikhwan.net)

no tittle

Duhai Allah,,
maafkan ciptaan-Mu yang lemah ini
ampuni kesalahannya
bukakan hatinya
berikan petunjuk-Mu padanya
agar ia senantiasa kokoh di jalan-Mu
.....