Pages

19 Mei 2009

Berani Nikah?

Ha?? Judulnya kok gitu sih?
Hmmm... Emangnya kenapa? Ada yang keberatan?
Bukan gitu.. Memangnya menikah itu butuh keberanian?
Iya, dunk.. Jelas menikah itu butuh keberanian.
Lah? Apa buktinya?

Apa, ya buktinya?? *menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal.
Banyak bukti bahwa untuk menikah butuh keberanian. Tak perlulah jauh-jauh mengambil contoh. Lihat di sekitar kita (kita? kok ngajak-ngajak, sih?). Ya udah deh.. ralat.. Baik, saya akan mengambil contoh orang-orang di sekitar saya.
Pertama, sering sekali tema-tema ini dibahas, baik dibahas ringan maupun sedikit berat. Misalnya ngobrol-ngobrol keseharian bareng yang lain, tukar pikiran deesbe, deesbe. Tapi, pas ada yang ngajak nikah (orangnya udah dateng ke rumah, nemuin bapak-ibunya), eh malah ngumpet, sakit perut, jadi gak berselera.. Hehe.. Belum siap n belum berani. Yah.. omdo, nih.. suka ngompor-ngomporin temen, tapi diri sendiri belum siap :D. Peace ah..
Bahkan ada juga orang yang sudah lama menjalin hubungan yang selalu menunda-nunda dilaksanakannnya perjanjian yang kokoh tersebut. Mungkin temen-temen yang lain bisa ngasih contoh yang lain?
Tapi jangan lantas mentang-mentang materi nikah dah di luar kepala terus buru-buru minta nikah tanpa pertimbangan. Nikah itu perlu persiapan yang matang, karena tidak hanya berurusan dengan dua insan, dua keluarga, namun jauh lebih besar dari itu. Akan seperti apa nanti setelah menikah? Mau dibawa ke mana rumah tangga yang akan dibangun? Karena keluarga muslim merupakan lingkaran terkecil dari terciptanya visi yang lebih besar. Sebelum semua itu terwujud, yuk sama-sama saling membenahi diri. Bukankah sebelum keluarga muslim terbentuk, harus terbentuk dulu pribadi muslim yang baik??
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) Qs. An Nuur (24) : 26
Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. QS. An Nuur (24) : 32
Wallahu alam.. *Btw, kok alurnya aneh, ya?? Jadi serius gini? Hehehe.. namanya juga masih belajar.. Kesempurnaan hanya milik-Nya :)

1 komentar:

  1. heh nyindir ya?yg males dan kabur2 heheh :D
    emg blum siap ajah ya ni

    BalasHapus